Kartini : muslimah yang istikomah

Jumat, 22 April 2011


Perempuan yang lahir pada 21 April 1879 dan wafat pada 17 September 1904 ini dikenal sebagai pelopor gerakan emansipasi kaumnya. Tak banyak yang tahu bagaimana sesungguhnya semangat kejuangan dan perjuangan mamajukan kaum perempuan itu bisa tumbuh berkembang dalam jiwanya. Untuk sekedar gambaran siapakah Kartini itu, simaklah ungkapan hatinya yang dia sampaikan kepada beberapa orang sahabatnya, antara lain : Ny. Abendanon (Direktur Departemen Pendidikan, Kerajinan dan Agama Kerajaan Belanda), Nn. Stella Zeehandelaar, Ir. H. H. van Kol (anggota Tweede Kamer), dan Ny. Nellie van Kol, "alangkah bebalnya, bodohnya kami tiada melihat, tiada tahu bahwa sepanjang hidup ada gunung kekayaan (Al Qur'an) di samping kami."  


Kartini yang telah banyak menerima pendidikan Barat, ternyata kesadarannya tumbuh justeru setelah ia mempelajari dan mengkaji Al-Qur'an, sehingga ia tidak saja menentang adat yang banyak memasung kaum perempuan, tetapi juga menentang politik kristenisasi dan westernisasi yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda. Simaklah jawaban Kartini kepada Ny. Van Kol yang mengajaknya masuk Kristen, "yakinlah, nyonya, kami akan tetap memeluk agama kami yang sekarang ini."  Selanjutnya dia mengingatkan sahabat Belandanya itu tentang tekad  mulianya untuk menyadarkan Barat agar bisa bertoleransi terhadap agama Islam, "moga-moga kami mendapat  rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang agama kami Islam patut disukai,"   
Ketika perjuangannya agar anak bangsa Indonesia memperoleh kesempatan mendapat kan pendidikan mengalami banyak hambatan, ia mengatakan, "kami tidak perlu mencari pelipur hati pada manusia. Kami hanya berpegang teguh pada Tangan Allah !"  kata-kata yang bermakna sangat dalam dan menjelaskan sikap keislamannya.
Kartini adalah muslimah yang istikomah. Dia bukan berasal dari lingkungan Kejawen. Semangat kejuangannya tumbuh mekar dalam jiwanya karena intensitasnya mengkaji Islam, mengkaji Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah. Memperingati Hari Kartini dengan melupakan akar sejarah kehidupannya yang islami adalah pengingkaran akan sejarah dan penghianatan akan tekad dan usahanya.....   

1 komentar:

reza aconk mengatakan...

saya hanya ingin blogwalking>>>
jika anda ingin liat blog saya kunjungi balik jja blog saya

Posting Komentar

 
 
 

lihat iklan, dapat duit !

 
Copyright © Sukses Dunia-Akhirat | Using Amoebaneo Theme | Bloggerized by Themescook | Redesign by Kang eNeS
Home | TOP