Penyebab do'a kita tak dikabulkan Allah (2)

Jumat, 22 Oktober 2010

Di antara sebab lain yang mengakibatkan do'a kita tak dikabulkan Allah adalah sikap kita yang tidak mau mensyukuri nikmat pemberian-Nya. Padahal kita menyadari bahwa semua rezeki yang kita terima berasal dari-Nya. Demikian banyak dan tak mungkin terhitung. Dan kita tahu itu, tetapi  kebanyakan manusia tak mau mensyukurinya. Cobalah kita merenung, betapa besar sesungguhnya nikmat Allah itu. Nah, untuk sekedar bahan renungan, beberapa fakta mungkin amat membantu...



Di tubuh kita demikian banyak bulu. Beda tempat, beda nama : ada rambut kepala, alis, bulu mata, kumis, cambang, janggut, dan seterusnya. Bulu-bulu ini memiliki pertumbuhan yang tidak sama cepat. Rambut kepala demikian cepat. Satu bulan setelah dipotong pun sudah tampak panjang lagi. Bandingkanlah dengan alis. Bertahun-tahun tak dipotong pun panjangnya tidak berubah. Bayangkan, kalau pertumbuhan alis sama cepat dengan rambut kepala. Tentu dalam jangka waktu satu bulan saja orang tak bisa melihat dengan jelas karena matanya tertutupi bulu itu.

                                                                                                                                                 Demikian juga nikmat lain  dalam wujud air hujan. Dalam salah satu ayat (QS Az-Zukhruf [43] : 11), Allah berfirman, "Dan (Allah) yang menurunkan air dari langit menurut ukuran yang diperlukan, lalu dengannya Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kalian akan dikeluarkan dari kubur." Jadi air hujan yang turun ke bumi sesuai dengan ukuran yang diperlukan oleh semua makhluk hidup yang ada. Hujan yang turun dari awan disaring oleh Allah dengan tiupan angin. Bayangkan kalau air hujan itu turunnya seember-seember. Niscaya tak ada rumah dan bangunan yang utuh. Bisa jadi musim hujan jadi musim kematian karena siapa pun yang terkena hujan kepalanya bisa pecah. Nah lho...


Lihat pula berbagai pepohonan yang Allah ciptakan. Pohon beringin yang rindang dan lebat daunnya ternyata berbuah kecil. Sehingga kalau orang berteduh di bawahnya dan kebetulan kepalanya tertimpa buah itu, tak apa-apa, kan.. Bandingkan dengan pohon duren. Allah menciptakannya dengan dedaunan yang jarang, sehingga orang tak akan berteduh di bawahnya. Coba bayangkan kalau pohon duren berdaun selebat dan serindang beringin, bagaimana kalau orang yang berteduh tiba-tiba tertimpa buahnya ? Perhatikan pula firman Allah dalam surat Al-Qashash [28] : 71-72, jika Dia menjadikan bumi ini malam selamanya, atau siang selamanya, siapa yang bisa merubahnya? Para ahli berpendapat, jika bumi ini dalam keadaan siang terus-menerus selama 100 jam saja, maka semua permukaan bumi akan berubah menjadi padang pasir yang amat gersang dan amat panas, dan tak mungkin ada makhluk yang bisa hidup. Begitu juga jika bumi ini dalam keadaan malam selama 100 jam, semua permukaannya akan berubah menjadi padang es yang amat dingin yang tidak mungkin makhluk apa pun bisa hidup di atasnya. Dengan demikian, bukankah adanya siang dan malam secara bergantian adalah wujud kasih sayang-Nya terhadap semua makhluk yang ada? Jika mau dirinci tentu nikmat Allah ini demikian banyak dan tak mungkin bisa kita sebutkan satu per satu, "Dan Dia telah memberikan kepadamu segala yang kamu minta kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah itu."  (QS Ibrahim [14] : 34)  
Mensyukuri nikmat berarti menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan maksud Allah memberi kannya. Mata dan telinga diberikan kepada kita agar kita "mau melihat"  dan "mau mendengar". Not to see anything or to hear anything, but to see and to hear something.. Nah, "sesuatu"  itulah yang seharusnya kita lakukan.  Sesuatu itu bisa berupa sains yang membantu kita menciptakan kesejahteraan. Bisa berupa tindakan yang berdampak positif pada peningkatan kualitas kemanusiaan kita. Bisa juga berupa prilaku yang santun dan sikap mau berbagi dengan orang lain. Mensyukuri nikmat berarti memaksimalkan pendayagunaan nikmat itu untuk kebaikan dunia dan akhirat kita. Karena sesungguhnya bersyukur merupakan refleksi dari keimanan. Orang yang beriman, pasti akan bersyukur. Kurang beriman? sangat kurang juga sikap syukurnya, "Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah maha mensyukuri, maha mengetahui." (QS an Nisa [4] : 147).
Ayo kita tunjukkan rasa syukur agar doa-doa kita dikabulkan Allah.... !    

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

lihat iklan, dapat duit !

 
Copyright © Sukses Dunia-Akhirat | Using Amoebaneo Theme | Bloggerized by Themescook | Redesign by Kang eNeS
Home | TOP