Ya Allah, hatiku terasa pilu . . .

Selasa, 27 Juli 2010

Ya Allah, sudah demikian lama aku merasakan kepedihan. Aku ingin agar sebelum aku mati dapat menyaksikan bersatunya kelompok Sunni dan Syiah. Tetapi mungkinkah persatuan itu dapat terwujud dalam waktu yang dekat? Sungguh aku tak mengerti mengapa orang-orang syiah demikian membenci sebagian sahabat Rasulullah sampai-sampai di Iran sana tak ada orang tua yang mau memberikan nama kepada anak-anaknya dengan nama : Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah atau Hafshah. Padahal mereka para sahabat yang mulia yang seluruh hidupnya dipergunakan untuk menjujnjung tinggi kalimah Allah, berjuang bersama beliau menegakkan kebenaran serta menjadi pilar kekuatan Islam. 

Perpecahan Sunni dan Syiah telah menguras enerji yang luar biasa besar yang menyebabkan umat Islam terpuruk, selama ratusan tahun, dan bahkan menjadi pangkal keterjajahan mereka dari bangsa asing. Bukankah keberhasilan Amerika menguasai Irak, sampai sekarang, karena memanfaatkan isue Sunni-Syii? Ketika Amerika melakukan kebohongan besar dengan merekayasa peledakan gedung WTC New York, sesungguhnya tujuan utama mereka adalah menguasai Irak yang kaya dengan minyak bumi, menguasai Afganistan yang kaya dengan gas bumi, lalu dibuatlah tuduhan bahwa para pelaku peledakan itu adalah kelompok Islam garis keras, kaum teroris di bawah kendali Al-Qaeda serta mendapatkan dukungan politik dari Saddam Husein yang bisa berubah menjadi monster karena sudah berani dan mampu membuat senjata pemusnah massal. AS  sekarang punya alasan untuk menghancurkan Irak, dan tindakan itu didorong oleh realitas faktual tak kompaknya rakyat Irak karena perpecahan sunni dan syiah ini.
Dengan menguasai Irak, AS akan lebih mudah mengawasi Iran dan negara-negara timur tengah lainnya, dan dengan menguasai Afganistan dan Pakistan, mereka akan bisa memantau perkembangan China dan Rusia serta punya akses luas ke samudera Hindia dan Pasifik. Tindakan ini didasarkan pada kalkulasi yang cermat bahwa negeri-negeri muslim dalam keadaan terpecah seperti api dalam sekam karena isue pertentangan Sunni - Syi'i.
Ya Allah, mengapa kami tak punya kearifan dan tidak mau belajar dari sejarah? Pada saat Rasulullah masih hidup, seorang yahudi yang bernama Abdullah bin Ubay pura-pura masuk Islam, lalu bergaullah dia dengan kaum muslimin, dan mulailah dia menyebarkan fitnah di banyak tempat dan kesempatan, puncaknya adalah lahirnya tuduhan zina terhadap Siti Aisyah. Allah lalu membersihkan beliau dari tuduhan itu dengan turunnya surat An-Nur.
Pada saat Utsman bin Affan menjadi khalifah, ada lagi orang Yahudi lain yang pura-pura masuk Islam. Namanya Abdullah bin Saba. Fitnah yang disebarkannya melahirkan catatan kelam dalam sejarah umat Islam, yaitu terbunuhnya Utsman, terjadinya peperangan pertama sesama umat Islam, antara Ali bin Abi Thalib (khalifah keempat) dengan Aisyah, antara Ali
dengan Muawiyah (perang Siffin), dan lahirnya berbagai golongan : khawarij, syi'ah, ahlus sunnah wal jamaah, serta mendorong dialog-dialog teologis yang menghabiskan enerji karena perbedaan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur'an : murji'ah, qadariyah, jabariyah, asy'ariyah, mu'tazilah, maturidiyah, dan di kalangan syiah sendiri lahir tiga golongan besar : zaidiyah, imamiyah, dan ismailiyah.
Mengapa kita tak menyadari bahwa pemicu terjadinya perpecahan itu karena perbedaan kepentingan politik? Mengapa kita tak juga faham, bahwa penebar permusuhan di kalangan umat Islam adalah orang-orang yahudi yang pura-pura masuk Islam? Demikian pula prilaku yahudi pada zaman sekarang.
Perjanjian Balfour (1948)  yang diadakan Inggris yang memberi akses bagi orang yahudi perantauan untuk kembali ke tanah Palestina adalah bom waktu yang memicu peperangan bangsa Palestina dan Israel  sampai sekarang. Keberanian Israel untuk tetap saja memperluas wilayah kekuasaannya dan melakukan tindakan keji dan biadab terhadap bangsa Palestina walaupun ditentang oleh negara-negara di dunia serta melanggar resolusi PBB adalah karena sesungguhnya bangsa Yahudilah yang menjadi penguasa AS dan Inggris. Sungguh kasihan AS. Dialah negeri terjajah terbesar yang tak pernah sadar dirinya menjadi jajahan Israel, sehingga tetap setia dan membela tanpa reserve seperti anjing yang setia kepada tuannya.
Ya Allah, sudah waktunya umat Islam menghapuskan luka sejarah agar tidak membebani generasi sekarang dan yang akan datang. Sunni dan Syi'i adalah saudara. Marilah kita berdialog dengan penuh keakraban dan menjauhkan diri dari prasangka, dan bersikap taslim terhadap Allah dan Rasul-Nya.  Kita semua mencintai Rasulullah dan keluarganya. Abu Bakar dan Umar bin Khattab adalah mertua beliau. Utsman bin Affan adalah menantu beliau. Tak mungkin beliau sampai menikahkan kedua orang puterinya kepada Utsman jika beliau menilainya tak punya keutamaan dan kelebihan. Ali bin Abi Thalib adalah adik sepupu dan menantu beliau, orang pertama yang masuk Islam dari kalangan remaja dan tinggal bersama beliau.
Mengapa Syiah harus selalu mencela Abu Bakar, padahal salah seorang imam Syiah yang bernama  Ja'far ash Shadiq adalah cucu dari Abu Bakar. Bahkan beliau mengatakan, "aku dilahirkan oleh AbuBakar dua kali." karena nasab beliau dari pihak ayah maupun ibunya bermuara kepada Abu Bakar, yaitu dari pihak ibu Fatimah binti Qasim bin Abi Bakar, dan dari pihak nenek dari ayahnya Asma' bin Abdurrahman bin Abi Bakar... Bahkan Umar bin Khattab adalah juga menantu Ali bin Abi Thalib karena menikahi puteri beliau yang bernama Ummu Kultsum, adik kandung Hasan dan Husein dari ibu yang berbeda.... !
Jika demikian halnya, bukankah yang disebut ahlul bait itu adalah Abu Bakar, Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Aisyah, Hafshah dan isteri-isteri Rasulullah yang lain?
Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah padamu, wahai Rasulullah
sungguh aku merindukanmu, setiap saat, di setiap tarikan nafas dan detak jantungku
semoga umatmu bersatu dalam satu genggaman : tak ada lagi sunni, tak ada lagi syi'i
yang ada hanyalah umatmu : umat yang setia kepada Allah dan Rasul-Nya
Ya Allah..bimbinglah kami ke jalan yang benar
Selamatkanlah kami dari kesia-siaan hidup
dari perpecahan dan pertentangan
Persatukanlah hati kami        

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

lihat iklan, dapat duit !

 
Copyright © Sukses Dunia-Akhirat | Using Amoebaneo Theme | Bloggerized by Themescook | Redesign by Kang eNeS
Home | TOP