Mata langit lebar terbelalak
Tangan-tangan malaikat terkulai
karena lama meminta untuk manusia
sebongkah cinta dalam nafsu membara
inikah hidup yang kita jalani
berkubang dosa karena memuja diri
hanya demi alasan hidup cuma satu kali
lalu semuanya menjadi serba boleh dinikmati
lihatlah disana..
anak-anak kecil yang keburu masak sebelum waktunya
terlampau ranum di kala dewasanya
hingga jatuhlah ia dari tangkai dahannya
berserakan di atas tanah, membusuk dan sebatangkara
jadi sekedar sampah
sebab yang mereka tonton bukanlah tuntunan
yang mereka dengar bukanlah simponi kehidupan
selain payu dara diobral kemana-mana
dan kemaluan lelaki yang tak tahu malu
oh lelaki, perempuan dan para penikmat berahi
sebegitu tegakah engkau menyaksikan
keliaran tumbuh di kota dan desa-desa
bom waktu telah kau pasang
ketika dentumannya mulai menggelegar
yang tersisa hanyalah puing berserakan
di atas tanah terbentang bertuliskan :
telah berpulang menuju angkara murka ilahi
para pendekar pornoaksi
lalu angin tiba-tiba berhenti bertiup
dan air pun tak mau lagi mengalir
memberi hidup pada semua makhluk hidup
karena semua manusia telah kehilangan tujuan
jati diri dan hakikat kemanusiaannya
digantikan binatang yang berfikir dan berbicara
yang cuma fokus pada kebutuhan perut dan bawahnya
tetapi menyengsarakan jantung dan kepalanya
Tangan-tangan malaikat terkulai
karena lama meminta untuk manusia
sebongkah cinta dalam nafsu membara
inikah hidup yang kita jalani
berkubang dosa karena memuja diri
hanya demi alasan hidup cuma satu kali
lalu semuanya menjadi serba boleh dinikmati
lihatlah disana..
anak-anak kecil yang keburu masak sebelum waktunya
terlampau ranum di kala dewasanya
hingga jatuhlah ia dari tangkai dahannya
berserakan di atas tanah, membusuk dan sebatangkara
jadi sekedar sampah
sebab yang mereka tonton bukanlah tuntunan
yang mereka dengar bukanlah simponi kehidupan
selain payu dara diobral kemana-mana
dan kemaluan lelaki yang tak tahu malu
oh lelaki, perempuan dan para penikmat berahi
sebegitu tegakah engkau menyaksikan
keliaran tumbuh di kota dan desa-desa
bom waktu telah kau pasang
ketika dentumannya mulai menggelegar
yang tersisa hanyalah puing berserakan
di atas tanah terbentang bertuliskan :
telah berpulang menuju angkara murka ilahi
para pendekar pornoaksi
lalu angin tiba-tiba berhenti bertiup
dan air pun tak mau lagi mengalir
memberi hidup pada semua makhluk hidup
karena semua manusia telah kehilangan tujuan
jati diri dan hakikat kemanusiaannya
digantikan binatang yang berfikir dan berbicara
yang cuma fokus pada kebutuhan perut dan bawahnya
tetapi menyengsarakan jantung dan kepalanya
1 komentar:
Nah begitulah bangsa ini. Nu payu malah payu dara, hehehe....
Gud pum kang...
Posting Komentar