b u i h

Minggu, 11 April 2010

Kita hanyalah buih, terombang-ambing di antara riak gelombang
terlempar ke pusaran samudera, hilang makna, hilang bentuk
hidup tak bertujuan, benar salah tak lagi jadi ukuran
yang dominan hanyalah amarah kekuasaan
dan keserakahan bertahta dari mulai penghujung desa

sampai gedung-gedung megah di sepanjang jalanan jakarta
tempat segala harapan rakyat dirumuskan sekaligus dikorbankan
rakus menghisap darah kaum kecil yang tak bisa melawan
selain penyesalan berkepanjangan mengapa
orang-orang seperti inilah yang kini terpilih menjaga
samudera luas membentang di khatulistiwa
padang-padang rumput sumbawa hutan jati di tanah jawa
masa depan negeriku tercinta
hingga mesjid-mesjid dan tempat ibadah lain yang jadi pilar agama
Mereka yang tak sabaran mengejar setoran
menjilat ke atas menekan bawahan
pajak ditilep dan uang rakyat habis terserap
melayani nafsu perut dan bawah perutnya
berkongkalingkong dengan para penguasa
yang amat tahu dari mana uang didapatkan dan dimana disembunyikan
dan negeriku kini seperti buih
tak punya tenaga melawan arus dan gelombang menerjang
budaya malu disimpan di buku-buku pelajaran
diajarkan kepada anak cucuku tapi tanpa keteladanan
hingga mereka bertanya-tanya
jika kami dewasa nanti siapakah orang yang bisa kami banggakan

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

lihat iklan, dapat duit !

 
Copyright © Sukses Dunia-Akhirat | Using Amoebaneo Theme | Bloggerized by Themescook | Redesign by Kang eNeS
Home | TOP