Mengenang sang ibu...

Senin, 31 Oktober 2011


Inilah rindu
keluar batas ruang dan waktu
ketika kau bimbing aku
mengeja alif ba ta di setiap senja
hingga aku pandai membaca
memahami ayat yang tersurat dan makna yang tersirat


Dan ketika malam tiba
menjelang tidurku engkau bercerita
tentang kisah para anbiya dan syuhada
Rasulullah yang selalu tegar dan tak pernah berputusasa
Firaun yang dikalahkan Musa
Namruz yang dihadapan Ibrahim kehilangan kuasa
hingga Fatimah yang dengan tertatih-tatih
melangkah menemui sang ayah di gua Hira
untuk menunjukkan rasa cintanya
yakin usahanya sampai karena dia bukanlah pendusta
malam harinya aku pun bermimpi
bahagia bisa mengenal sang Nabi
sosok gagah pendobrak segala tirani
di waktu perang hancur oleh tangannya segala macam pedang besi
namun ketika shalat dan bermunajat untuk umatnya air matanya jatuh berderai
aku pun tidur dengan damai
ditingkahi doa ibuku yang senantiasa terucap
hingga sebelum subuh aku dibangunkannya
untuk shalat berjamaah dan ikut mengaji
ibuku memang berhati mulia
diharapkannya aku jadi penerus perjuangannya
jadi pengibar bendara 'tiada ilah selain Dia'
hidup penuh kemuliaan dan tak boleh mati
hingga Islam jadi bajuku dan Al-Quran jadi rajutan jiwaku
Dan ketika jenazah ibuku terbaring tenang di hadapanku
di bibirnya aku melihat senyuman
sebuah senyum kebahagiaan
menyongsong pertemuan dengan Rab yang dicintainya
dan Rasulullah yang dirinduinya setiap saat
Senja yang temaram dan hujan yang turun rintik-rintik
tak akan bisa menghilangkan 
rindu hati padanya walau hanya sedetik 

1 komentar:

Tarbiyatun Nisaa mengatakan...

nice poems....

Posting Komentar

 
 
 

lihat iklan, dapat duit !

 
Copyright © Sukses Dunia-Akhirat | Using Amoebaneo Theme | Bloggerized by Themescook | Redesign by Kang eNeS
Home | TOP