Untuk mencapai sukses ternyata banyak persyaratan lain. Percaya dan meyakini Allah adalah fondasinya. Bekerja ikhlas adalah kerangkanya. Nah berikutnya, bekerja cerdas adalah metodenya. Isyarat tentang itu bisa kita temukan, salah satunya, dalam hadits riwayat imam Daelamy di mana Rasulullah bersabda, "Allah akan memberi rahmat pada orang yang bisa memelihara lidahnya (ucapannya), mengetahui keadaan zamannya, dan tetap teguh pendiriannya". Menjaga ucapan memang harus karena ia berkaitan dengan kualitas diri kita. "kamu adalah apa yang kamu ucapkan" menggambarkan siapa kita, begitulah yang kita ucapkan. "mulutmu adalah harimaumu" kata sebuah iklan. Celaka dan bahagianya seseorang akan banyak dipengaruhi oleh ya ucapan-ucapannya itu. Banyak kan kita temukan cekcok antar teman, perang dingin suami isteri, perkelahian antar kampung, antar kelompok, sampai situasi politik dalam negeri yang carut marut dan bikin bingung rakyat ternyata banyak dipicu oleh ucapan. Kalau hati bersih, ucapan pun akan baik. Kalau hati kotor, ucapan pun akan jadi sumpah serapah. Fikiran positif melahirkan ucapan yang positif pula, if we think positive, we do positive action.
Setelah itu, kita harus memahami zaman. Menyadari berbagai perkembangan yang terjadi. Mengetahui ragam perubahan yang dihadapi dari mulai masalah ipoleksosbud sampai masalah sajadah sampai yang haram jadah (hehehe lebai benar) agar kita memiliki pandangan yang utuh tentang apa yang terjadi, bukan untuk larut dan terbawa arus melainkan agar bisa tetap konsisten menjaga kepribadian kita sebagai muslim yang baik yang selalu ingin menebar kebaikan dalam kehidupan kemanusiaan kita. Nah, bekerja cerdas artinya bekerja dengan menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Berbagai penemuan dan inovasi teknologis berpengaruh pada upaya pengembangan metode-metode baru. Dalam dunia pendidikan misalnya, adanya internet memungkinkan orang belajar dari jarak jauh di mana bahan ajarnya mudah diakses dari google, yahoo dan lain-lainnya. Tukar fikiran dan diskusi tentang apa saja bisa dilakukan kapan dan dengan siapapun. Dunia menjadi tanpa batas. Arus informasi berseliweran demikian cepat. Nilai-nilai kehidupan seolah saling berebut simpati. Bekerja cerdas artinya bisa memanfaatkan perubahan teknologi itu untuk pengembangan kegiatan-kegiatannya. Prinsip-prinsip kejujuran, cinta kasih, penghormatan akan kemuliaan manusia, bekerja optimal dan maksimal, semangat pengabdian dan keinginan meraih keridhoan Allah, merupakan nilai-nilai yang konstan sepanjang waktu, dan tidak berubah karena tuntutan zaman.
Tindakan bodoh adalah "melakukan sesuatu dengan cara-cara yang sama tetapi mengharapkan hasil yang berbeda". Cara-cara yang sama artinya tidak mau berubah. Emoh memanfaatkan perubahan teknologi yang terjadi. Apa yang kita lakukan 10 atau 20 tahun yang lalu masih saja kita lakukan tanpa mengalami perubahan dalam metodologi atau teknis pelaksanaannya. "Engkau lebih tahu tentang urusan duniamu", sabda Rasulullah, mengisyaratkan bahwa kita harus berubah karena ilmu pengetahuan dan dinamika kehidupan yang terus berubah. Bukan dalam prinip-prinsip keyakinan atau nilai-nilai kehidupan. Tetapi dalam hal-hal teknis, metode atau peralatan hidup. Bekerja cerdas adalah bekerja dalam bingkai SMART (spesific, measurable, attainable, realistic, time bound) : memiliki rencana yang jelas dan kegiatan yang terarah (spesific); terukur dari segi SDM, metode, keuangan dan peralatan (measurable) ; terus-menerus alias konsisten, tidak geledug ces atau angat-angat tai ayam (attainable); sederhana, tidak bombastis, tapi betul-betul dapat dilakukan (realistic), serta memiliki rentang waktu yang jelas : program harian, mingguan, bulanan, tahunan dengan target dan sasaran yang jelas (timebound). Yuk kita bareng-bareng bekerja, merubah diri untuk lebih maju, tetapi tetap dengan menjaga konsistensi kemusliman kita.... Setelah semua itu kita lakukan, marilah kita berharap mendapatkan rahmat Allah.
Sukabumi, disusun di pagi hari, ketika hujan gerimis berkepanjangan terjadi, Rabu, 27 Muharam 1431 H / 13 Januari 2010
Setelah itu, kita harus memahami zaman. Menyadari berbagai perkembangan yang terjadi. Mengetahui ragam perubahan yang dihadapi dari mulai masalah ipoleksosbud sampai masalah sajadah sampai yang haram jadah (hehehe lebai benar) agar kita memiliki pandangan yang utuh tentang apa yang terjadi, bukan untuk larut dan terbawa arus melainkan agar bisa tetap konsisten menjaga kepribadian kita sebagai muslim yang baik yang selalu ingin menebar kebaikan dalam kehidupan kemanusiaan kita. Nah, bekerja cerdas artinya bekerja dengan menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Berbagai penemuan dan inovasi teknologis berpengaruh pada upaya pengembangan metode-metode baru. Dalam dunia pendidikan misalnya, adanya internet memungkinkan orang belajar dari jarak jauh di mana bahan ajarnya mudah diakses dari google, yahoo dan lain-lainnya. Tukar fikiran dan diskusi tentang apa saja bisa dilakukan kapan dan dengan siapapun. Dunia menjadi tanpa batas. Arus informasi berseliweran demikian cepat. Nilai-nilai kehidupan seolah saling berebut simpati. Bekerja cerdas artinya bisa memanfaatkan perubahan teknologi itu untuk pengembangan kegiatan-kegiatannya. Prinsip-prinsip kejujuran, cinta kasih, penghormatan akan kemuliaan manusia, bekerja optimal dan maksimal, semangat pengabdian dan keinginan meraih keridhoan Allah, merupakan nilai-nilai yang konstan sepanjang waktu, dan tidak berubah karena tuntutan zaman.
Tindakan bodoh adalah "melakukan sesuatu dengan cara-cara yang sama tetapi mengharapkan hasil yang berbeda". Cara-cara yang sama artinya tidak mau berubah. Emoh memanfaatkan perubahan teknologi yang terjadi. Apa yang kita lakukan 10 atau 20 tahun yang lalu masih saja kita lakukan tanpa mengalami perubahan dalam metodologi atau teknis pelaksanaannya. "Engkau lebih tahu tentang urusan duniamu", sabda Rasulullah, mengisyaratkan bahwa kita harus berubah karena ilmu pengetahuan dan dinamika kehidupan yang terus berubah. Bukan dalam prinip-prinsip keyakinan atau nilai-nilai kehidupan. Tetapi dalam hal-hal teknis, metode atau peralatan hidup. Bekerja cerdas adalah bekerja dalam bingkai SMART (spesific, measurable, attainable, realistic, time bound) : memiliki rencana yang jelas dan kegiatan yang terarah (spesific); terukur dari segi SDM, metode, keuangan dan peralatan (measurable) ; terus-menerus alias konsisten, tidak geledug ces atau angat-angat tai ayam (attainable); sederhana, tidak bombastis, tapi betul-betul dapat dilakukan (realistic), serta memiliki rentang waktu yang jelas : program harian, mingguan, bulanan, tahunan dengan target dan sasaran yang jelas (timebound). Yuk kita bareng-bareng bekerja, merubah diri untuk lebih maju, tetapi tetap dengan menjaga konsistensi kemusliman kita.... Setelah semua itu kita lakukan, marilah kita berharap mendapatkan rahmat Allah.
Sukabumi, disusun di pagi hari, ketika hujan gerimis berkepanjangan terjadi, Rabu, 27 Muharam 1431 H / 13 Januari 2010
0 komentar:
Posting Komentar