Maka Menangislah...
anak-anakku tak lagi mengenal gunung,
pepohonan, sungai dan ikan-ikan
karena kehijauan telah lama tercabut
dari sanubari dan perasaan kita
dosa siapakah jika...
kemarau kian menyisakan kepedihan
di hati orang-orang yang antri untuk
sekedar mendapatkan air
dosa siapakah jika...
hujan yang turun sejak kemarin sore
bukan lagi berkah tersimpan
di akar akar pohon dan bebatuan
tapi menyeret dan menggusur
apa yang kita miliki menuju samudera lepas
dosa siapakah jika..
anak-anak kita menjadi semakin bodoh
karena tiap hari menghirup timbal
dari cerobong paberik dan asap knalpot
mobil mobil yang lalu lalang
Maka bumi pun kini menangis
zamrud katulistiwa yang membentang
dari ujuang sumatera hingga papua hilang
bersama kayu-kayu, barang tambang dan satwa liar
yang hijrah entah kemana
dan kita kemudian jadi penghianat
merampas masa depan bumi dari anak cucu kita
dengan menyisakan hutan hutan yang merana
bukit-bukit gundul dan laut yang tidak bersahabat
udara yang kian kotor, panas dan pengap
Sukabumi, agustus 2009
pepohonan, sungai dan ikan-ikan
karena kehijauan telah lama tercabut
dari sanubari dan perasaan kita
dosa siapakah jika...
kemarau kian menyisakan kepedihan
di hati orang-orang yang antri untuk
sekedar mendapatkan air
dosa siapakah jika...
hujan yang turun sejak kemarin sore
bukan lagi berkah tersimpan
di akar akar pohon dan bebatuan
tapi menyeret dan menggusur
apa yang kita miliki menuju samudera lepas
dosa siapakah jika..
anak-anak kita menjadi semakin bodoh
karena tiap hari menghirup timbal
dari cerobong paberik dan asap knalpot
mobil mobil yang lalu lalang
Maka bumi pun kini menangis
zamrud katulistiwa yang membentang
dari ujuang sumatera hingga papua hilang
bersama kayu-kayu, barang tambang dan satwa liar
yang hijrah entah kemana
dan kita kemudian jadi penghianat
merampas masa depan bumi dari anak cucu kita
dengan menyisakan hutan hutan yang merana
bukit-bukit gundul dan laut yang tidak bersahabat
udara yang kian kotor, panas dan pengap
Sukabumi, agustus 2009
0 komentar:
Posting Komentar