Aku Rindu

Jumat, 18 Desember 2009

(sambut tahun baru 1431 H)

Ya Tuhanku..
Maafkanlah aku
tahun berulang ganti
hari tanggal satu-satu
dan minggu minggu pun berlalu
tetapi tetap saja aku belum merasa menjadi manusia
langit biru tetap saja biru
tak kulihat malaikat terbang melintas
tidak juga ruh orang-orang yang mati
aku telah demikian bebal
karena terpenjara oleh kepentingan jasadku
hingga benar salah jadi sekedar norma ekonomi
halal haram jadi sekedar gincu politik
dimana duhai...
ibadahku selalu mempertimbangkan untung rugi

Ya Tuhanku..
Maafkanlah aku
berilah kesempatan agar aku bisa memanusiakan
diriku dan orang-orang yang kucintai
sungguh aku rindu..
dapat melihat dengan mata-Mu
mendengar dengan telinga-Mu
berjalan kemanapun dengan kaki-Mu
hingga kulihat rasulullah melambaikan tangannya
agar aku tak berbelok arah
melainkan berlari mengikutinya
sampai maut datang menjemput
Aku rindu..
Aku malu..

Sukabumi, 1 muharam 1431 (17 desember 2009}

2 komentar:

PERI SANDI HUIZCHE mengatakan...

dalem pak.....
hehehe

ini puisi saya pak...

peri sandi huizche
Aku Memarkirkan Dirinya

aku memarkirkan dirinya di pelataran matamu
keluar masuk, datang dan pergi sangat rapi
bahkan menyerupai kedatangan matahari.
disini. di ruang sunyi

dia adalah imaji yang dikendarai dengan kencang
yang menyebrangi jembatan untuk menuju kesebuah kisah

rolling stones berdoyang di telinga

dan speedometer menggelepar
gas terus saja ditekan

jarak 20 meter zebra cross terlihat jelas

kisah lain melintas
berpapasan dengan kisah-kisah yang lain

seperti sapaan hei...
tabrakan tak bisa dielakkan

sebuah kisah menabrak kisah lain
dan ditabrak oleh kisah-kisah yang lain
terus dan terus. beruntun.

kematian. tangisan. ketakutan. jalanan macet. suara serine.
darah.
menjadi hal yang biasa.

owh...kalimatku mati. menjadi bangkai.
menumpuk bersama korban perang
bertemu dengan Hitler dan kawan-kawan yahudi

2009

Yan Hasanudin Malik mengatakan...

bagus tah, fer.. coba bkn puisi yg lbh fokus pd soal atw mslh tertentu yg kita temukan dalam khdpan sehari-hari. Tah, coba komen puisi yang terpimggirkan, bicara ttg org2 miskin yg selalu jd korban

Posting Komentar

 
 
 

lihat iklan, dapat duit !

 
Copyright © Sukses Dunia-Akhirat | Using Amoebaneo Theme | Bloggerized by Themescook | Redesign by Kang eNeS
Home | TOP