Sang Penjaga Hutan

Selasa, 15 Desember 2009

Di tempat ini telah lama kurasakan
hilangnya cinta dan kesabaran
kicau burung, gemercik air mengalir
dan rimbunnya dedaunan
seolah kabar baik bahwa di sini
masih ada pohon-pohon yang bisa ditebang dan dikapalkan
Dolar melambai dari pucuk-pucuk jati
Ringgit tersenyum dari balik gergaji
sementara aku tak bisa menolak
karena bukan aku yang selama ini punya kuasa
meski batinku teriak dan berontak
Tetapi di sinilah sekarang aku hidup
di mana benar salah tak lagi penting
sebab pangkat dan uanglah ideologi utama
Dan nun jauh di sana..
kusaksikan orang-orang  terus berkelahi berebut simpati
bagi bagi angpau, sembako dan kaos murahan
membeli suara rakyat mengejar jabatan
agar nanti mereka juga punya kesempatan
menjarah hutan-htan lewat aturan dan kebijakan
menjadi kepanjangan tangan kaum pemilik modal
yang tak bisa berfikir kecuali mengejar untung
dikemas dalam slogan demi kemajuan dan pertumbuhan

Namun cinta membuatku tetap bertahan hidup
karena lewat semilir angin di tengah hutan
kicau burung dan genangan air hujan di bawah pohon
kutemukan arti Tuhan dan kehidupan

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

lihat iklan, dapat duit !

 
Copyright © Sukses Dunia-Akhirat | Using Amoebaneo Theme | Bloggerized by Themescook | Redesign by Kang eNeS
Home | TOP